KENDAL – Di tengah kesibukan menjalankan tugas sebagai Pemangku Sementara Kepala Seksi Umum (PS. Kasium) Polsek Pegandon Polres Kendal, Aiptu Maryono menunjukkan sisi lain dari pengabdian seorang aparat kepolisian. Setiap malam, selepas menjalankan salat Maghrib hingga Isya, ia menyempatkan diri untuk mengajar anak-anak membaca Al-Qur’an di Mushola Ayub bin Ali, Desa Margomulyo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal.
Kegiatan yang dilakukan di RT 06 RW 02 ini telah menjadi bagian dari rutinitas Aiptu Maryono selama bertahun-tahun. Dengan penuh kesabaran, ia membimbing puluhan anak santri yang belajar mengaji di mushola tersebut. Antusiasme para santri, yang sering kali disertai gelak tawa dan semangat, menjadi bukti bahwa pengajaran yang dilakukan Maryono bukan hanya sekadar aktivitas rutin, melainkan bentuk pengabdian yang penuh makna.
Sosok yang Menginspirasi
Bagi masyarakat Desa Margomulyo, Aiptu Maryono adalah figur yang menginspirasi. Selain dikenal sebagai polisi yang berdedikasi menjaga keamanan, ia juga menjadi teladan dalam membangun akhlak generasi muda. Sujarno, Kepala Desa Margomulyo, mengapresiasi peran besar Aiptu Maryono dalam pendidikan agama.
“Kami sangat bangga memiliki sosok seperti Pak Maryono. Beliau bukan hanya seorang polisi yang disiplin, tetapi juga guru yang mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak kami. Ini menjadi contoh nyata bahwa tugas dan ibadah bisa berjalan beriringan, ” kata Sujarno, Minggu (12/01/2025).
Membangun Moral Generasi Muda
Dalam wawancaranya, Aiptu Maryono menyampaikan bahwa mengajar mengaji adalah salah satu bentuk pengabdiannya kepada masyarakat.
“Saya merasa terpanggil untuk melakukan ini. Selain menjalankan tugas menjaga keamanan, saya ingin memberikan kontribusi dalam membangun moral dan akhlak generasi muda agar memiliki bekal agama yang kuat untuk masa depan mereka, ” ungkapnya.
Kehadiran Aiptu Maryono di mushola tidak hanya memberikan pelajaran agama kepada anak-anak, tetapi juga menginspirasi masyarakat setempat untuk terlibat lebih aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Pengabdian di Luar Tugas Formal
Aiptu Maryono membuktikan bahwa seorang polisi tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga dapat menjadi bagian dari solusi sosial dan spiritual di tengah masyarakat. Langkah sederhana yang dilakukan Maryono ini menjadi bukti nyata bahwa pengabdian tidak mengenal batas profesi.
Melalui semangat dan ketulusan, Aiptu Maryono telah membangun harapan dan menciptakan inspirasi bagi banyak orang. Ia adalah contoh nyata bahwa di balik seragam po, lisi ada hati yang peduli dan tangan yang siap membimbing. Bravo, Pak Maryono!
Editor: Jis Agung
Sumber: Humas Polresta Magelang